[Bahasa Indonesia] Tentang Kerja Remote
Awal saya dapet duit dari hasil koding itu sebagai freelancer waktu saya masih kuliah (kalo ga salah semester 6 atau 7), dapet kerjaan dari temen untuk ngerjain project temennya. Setelah lulus saya memutuskan untuk mencoba kerja full-time onsite di salah satu software company di Bandung.
Sebenernya sampe sekarang saya masih juga jadi freelancer sih kalo ada tawaran project yang menarik, gapapa lah ya asal bisa bagi waktu, lumayan buat ngisi tabungan. 🤑
Sesuai judul Tentang Kerja Remote, sebenernya saya saat udah lulus kuliah pengen sih nyobain full-time kerja remote, tapi saat itu belum banyak perusahaan di Indonesia yang open untuk kerja remote jadi paling ya kerja sama bule, dan saat itu saya belum pede ngobrol langsung sama bule. 🤣
Saat ini saya liat sih lumayan mulai ada perusahaan di Indonesia yang open untuk kerja remote, salah satunya saya liat di Techinasia Jobs, kalo buat yang di luar indonesia mah udah banyak banget perusahaan yang memperbolehkan karyawannya kerja remote, contohnya bisa cek di sini, di situ, dan masih banyak lagi sebenernya. Kalian juga bisa cari semua info tentang Remote Work di website yang saya buat → remotework.fyi.
Setelah saya baca beberapa artikel dan survey/penelitian tentang kerja remote, kayaknya cukup bagus buat dirangkum, siapa tau ada yang butuh referensi (buat request kerja remote ke bos nya 🙂).
Remote work is a working style that allows professionals to work (part- or full-time) at the best place they want, wherever that might be.
Study: Managers say teleworkers deliver better work
Penelitian ini dilakukan pada pekerja yang kerja remote satu sampai tiga hari seminggu (bukan fully remote working). Kesimpulan nya manajer mereka menemukan bahwa pekerja nya menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan lebih sedikit absent. Kuncinya adalah kepercayaan, manajemen yang baik, dan dukungan teknologi yang tepat.
Does Working from Home Work?
Bekerja dari rumah meningkatkan kinerja 13%, dimana 9% berasal dari lebih banyak waktu yang bisa digunakan dan 4% berasal dari lingkungan kerja yang lebih tenang dan lebih nyaman. Manfaat lainnya juga meningkatkan kepuasan kerja. Penelitian ini juga dibahas di Inc.com.
What Leaders Need to Know About Remote Workers
Beberapa poin menarik nya antara lain remote workers merasa lebih senang, lebih dihargai dan lebih banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Beberapa alasan mereka memilih bekerja remote yang paling banyak antara lain 41% menginginkan kebebasan untuk memilih kapan dan dimana mereka bekerja, dan 28% nya ingin mengakomodasi kebutuhan keluarganya.
The Changing World of Work
Beberapa manfaat yang di jelaskan antara lain menghindari stres saat bepergian ke kantor, memiliki pilihan untuk mengendalikan work-life balance, dan dapat bekerja di mana saja dan menjadi lebih produktif, serta memiliki lebih banyak waktu untuk berolahraga dan menikmati hobi. Penelitian ini juga dibahas di HR in Asia di sesi tanya jawab bersama Polycom Director.
Working Remotely Benefits Employers and Employees
Hasilnya 77% pekerja produktifitasnya bertambah, 45% mendapatkan lebih banyak tidur, 35% mendapatkan lebih banyak latihan fisik, 42% merasa makanannya lebih sehat, 44% memiliki sikap yang lebih positif, 53% stress nya berkurang, dan 51% dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang lain.
Ada juga beberapa presentasi di TEDx yang cukup menarik.
Itu tadi hanya beberapa mungkin banyak lagi yang lain. Tentunya mulai memperbolehkan (untuk Employers) atau mulai mencoba kerja remote (untuk Employees) bukan tanpa alasan. Saya pribadi mengalami beberapa masalah dengan rutinitas full-time onsite dengan jam kerja mainstream dan tidak fleksibel (panjang banget ya istilahnya 🤔), salah satu yang paling berpengaruh adalah perjalanan dari rumah ke kantor (dan sebaliknya) di rush hour, Kenapa? karena tidak flexible dan mainstream jadi ya bareng sama kebanyakan orang, jadi lah macet.
Akibatnya waktu yang digunakan buat pergi dan pulang itu jadi ga efisien. Saya pribadi pergi ±45menit, pulang ±1jam di bulet-in aja kali ya jadi 2 jam. Naaah 2jam sehari itu kan bisa dipake hal yang lebih berguna daripada macet-macetan dijalan (bagi yang nyetir sendiri). Karna macet-macetan kadang udah cape duluan atau malah jadi bad mood. Masalahnya itu bukan jarak, kalo deket tapi macet juga sama aja buang-buang waktu. Bahkan dari penelitian ini, Terrible Commute Is Making You Dumber.
Jadi inget salah satu postingan di instagram yang captionnya gini…
Menurut undang-undang ketenaga kerjaan, jam kerja kayawan itu idealnya 8jam/hari, means 40jam/minggu. Atau 160jam/bln.
.
.
Kalaaaauuu...
kalau nih ya, buat nggampangin hitungan aja, gaji kita 10,000,000/ bln. Means sejam kita harusnya mendapatkan 62,500 /jam.
.
Okay, kalau kita menghabiskam waktu dijalan 4jam perhari. Berarti secara pribadi, kita kehilangan potensi income 5,000,000/bln. Ya gak?
Kalian macet dijalanan berapa jam setiap harinya?
Yuk berhitung!!!
Dari semua yang sudah saya baca, bisa saya rangkum beberapa manfaat kerja remote untuk Employees dan Employers, yaitu…
Untuk Employees
- Tidak usah menghadapai jalanan di rush hour
- Karna benefit yang pertama, maka akan memiliki lebih banyak waktu luang
- Bebas menggunakan waktu luang di sela kerja (e.g. tidur (buat yang dikantornya ga ada bed room), olahraga (buat yang dikantornya ga ada alat olahraga), quality time bersama keluarga (paling penting buat saya))
- Bisa lebih produktif
- Bebas memilih tempat kerja (e.g. rumah, kafe, co-working space)
- Bebas memilih tempat tinggal (ga usah nyari yang deket kantor)
- Untuk beberapa orang stres nya berkurang
- Ketika mendapat manfaat diatas, bisa jadi meningkatkan tingkat kebahagiaan
Untuk Employers
- Memiliki pekerja yang lebih produktif
- Merekrut pekerja dari manapun dia berada
- Menghemat biaya kantor (untuk yang semua pekerja nya remote)
- Perkerja lebih bahagia, maka akan lebih loyal
Dari tadi ngebahas manfaat mulu kayaknya sempurna banget kerja remote ini. Dari beberapa artikel yang saya baca di sini, di sana, dan di situ sih “katanya” ada bebearapa tantangan yang mungkin dialami oleh remote worker, antara lain…
- Maintaining Focus and Proving Productivity
- Working Too Much
- Time Management
- Distractions and Interruptions
- Bad Health Habits
- Loneliness and Lack of Human Interaction
- Team Communication
- Time Zone Differences
Menurut saya sebagian besar tantangannya juga dialami sama yang onsite, kecuali 3 poin terakhir mungkin ya.
6. Loneliness and Lack of Human Interaction
Sebenernya ini juga mungkin jadi tantangan buat yang onsite sih, kalo emang orang nya ga suka interaksi sama orang lain. Tapi ketika kerja remote menurut saya solusinya ya jangan di rumah terus lah apalagi diem di kamar terus. Tempat kerja bebas kan bisa dimana aja, coba lah misal ke co-working space atau ke kafe (tapi berangkat sama pulangnya jangan di rush hour ya), siapa tau ada yang cakep, bisa kali kenalan 🤗.
7. Team Communication
Beberapa yang bisa membantu antara lain…
- Fast Internet → 100Mb/s+ cable, 5GHz Wifi, 4G cellular
- Video Call → Zoom, Skype, Google Hangouts, atau yang lainnya
- Messaging Apps → Slack, Telegram, atau yang lainnya
- Issue Trackers → Trello, Jira, atau yang lainnya
- Virtual Office → sococo.com
8. Time Zone Differences
Ini yang paling sulit, kalo udah beda time zone, dan waktu kerja nya ga fleksibel, mau ga mau harus ngikutin time zone team nya.
Memang kerja remote bisa saja ga cocok dengan role tertentu dan mungkin juga ga cocok untuk setiap orang. Mungkin ada orang yang mentang-mentang remote jadi ga commit, males-malesan. Mungkin kalo yang dari freelace, masalah komitmen ini ga terlalu sulit sih, project ga kelar ga dibayar.
Untuk perusahaan juga menurut saya ga usah terlalu takut memperbolehkan pekerja nya kerja remote, toh ga dikantor juga bukan berarti ga kerja, kalo memang nyatanya kayak gitu ya pecat aja…. Jadi ga usah secara total menolak remote working culture. Bisa aja ada orang yang bekerja lebih baik kalo kerja remote.
Untuk yang merasa ga cocok onsite di kantor yang sekarang, ga ada salah nya mencoba untuk request kerja remote siapa tau disetujui. Jangan takut buat mencoba, karena kalo ga nyoba ya ga akan tau hasilnya. Jangan lupa baca referensi tambahan dibawan ini. 🙂
Referensi Tambahan
- https://remotework.fyi/content/reference
- https://www.timedoctor.com/blog/remote-teams-future-of-work
- https://www.forbes.com/sites/forbeshumanresourcescouncil/2017/12/08/how-a-flexible-work-culture-works-for-everyone
- https://biz30.timedoctor.com/employee-retention-tips
- https://www.flexjobs.com/blog/post/productive-working-remotely-top-companies-hiring
- https://www.thebalancecareers.com/advantages-and-disadvantages-of-flexible-work-schedules-1917964
- https://www.americanexpress.com/us/small-business/openforum/articles/loosen-up-inflexible-work-schedules-can-ruin-business
- https://www.inc.com/women-2/why-flexible-working-hours-actually-makes-employees-more-productive.html
- https://www.prnewswire.com/news-releases/survey-of-working-adults-shows-us-employees-willing-to-take-pay-cut-for-workplace-flexibility-128877868.html
- https://about.gitlab.com/2015/04/08/the-remote-manifesto/
- https://about.gitlab.com/2018/10/18/the-case-for-all-remote-companies/
- https://www.inc.com/jessica-stillman/your-terrible-commute-is-making-you-dumber-new-stu.html
Are you looking for any information about remote work?
or have a cool resource about remote work?
remotework.FYI is all you need to know about remote work, find and share cool resources right now.